TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Sabtu, 10 Juli 2010

UNDANG-UNDANG NO 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu tiang utama dalam penyelenggaraan pemerintah suatu negara adalah peraturan perundang-undangan yang baik, harmonis dan mudah di terapkan dalam masyarakat. Sebagai suatu wacana untuk melaksanakan pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik diperlukan adanya suatu peraturan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan bagi para pihak yang berhubungan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Peraturan yang memeberikan pedoman tentang pembentukan peraturan perundang-undangan tersebut selama ini selalu ditunggu dan diharapkan dapat memberikan suatu arahan dan panduan, sehingga proses pembentukan peraturan perundang-undangan yang meliputi, tahap perencanaan, persiapan, perumusan, pembahasan, pengesahan, atau penetapan dan pengundanganya lebih jelas.
Karena selama ini ketentua yang berkaitan dengan pembentukan peraturan perundang-undangan terdapat dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang sudah tidak sesuai lagi dengan hukum ketetanegaraan republik indonesia, maka perlu untuk mengatur aturan tentang tata urutan perundang-undangan .
Sebagai upaya untuk mewujudkan keinginan tersebut, sejak tahun 1984 Departemen Kehakiman telah memprakarsai perumusan RUU tentang ketentuan-ketentuan pokok Perundang-undangan, namun terdapat berbagai kendala dalam penyelesaiannya, sehingga akhirnya pada tahun 2004 terbentuklah Undang-Undang No.10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan yang berasal dari usul inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat, dimana dalam pasal 7 Undang-Undang No 10.tahun 2004 memuat tentang tata urutan Perunadang-undangan.
Dengan berlakunya Undang-Undang No. 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan Perundang-undangan tersebut, diharapkan pembentukan peraturan Perundang-undangan dapat dilaksanakn dengan baik dan konsisten.

1.2 RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan pendahuluan diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan dari Undang-undang N0.10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
2. Bagaimana cara Pencapaian tujuan yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan- Perundang-undangan.
























BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TUJUAN UNDANG-UNDANG NO 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Sebagai upaya didalam peraturan yang memberikan pedoman tentang pembentukan peraturan perundang-undangan yang dapat memberikan suatu arahan dan panduan agar dapat melaksanakan peraturan perundang-undangan secara baik, harmonis, mudah diterapkan dalam masyarakat dan konsisten maka undang-undang No. 10 tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan perundang-undanganmeliputi:
1. tentang proses atau tata cara pembentukan Undang-Undang.
Proses atau tatacara pembentukan Undang-Undang merupakan suatu tahapan kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan untuk membentuk undang-undang. Proses ini diawali dari terbentuknya ide atau gagasan tentang perlunya pengaturan terhadap suatu permasalahan, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mempersiapkan rancangan undang-undang baik oleh Dewan Perwakilan rakyat, oleh dewan Perwakilan rakyat daerah, maupun pemerintah, kemudian pembahasana rancangan Undng-undang di Dewan perwakilan rakyat untuk mendapatkan persetjuan bersama, dilanjutkan dengan pengesahan dan di akhiri dengan pengundangan.
Secara garis besar proses pembentukan undang-Undang terdiri atas:
a. Proses persiapan pembentukan undang-undang, yang merupakan proses penyusunan, dan perancanagan dilingkungan pemerintah, lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat, atau lingkungan Dewan Perwakilan rakyat Daerah.
b. Proses pembahasan di dewan Perwakilan rakyat.
c. Proses Pengesahan oleh Presiden
d. Proses pengundangan ( oleh Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya dibidang peraturan perundang-Undangan).

2. Menyatakan jenis dan Hierarki peraturan Perundang undangan .
Hierarki Peraturan Perundangan-Undangan berdasarkan undang undang No 10 tahun 2004 pasal 7, di rumuskan sebagai berikut
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
b. Undang-Undang/Peraturan Pengganti Undang-Undang.
c. Peraturan Pemerintah.
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembuatan peraturan desa/ peraturan yang setingkat diatur dengan peraturan daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.
4. Jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diakui keberadanya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
5. Kekuatan hukum peraturan perundang-undangan adalah sesuai dengan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1)



BAB III
CARA MENCAPAI TUJUAN
Cara mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.10 tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan perundang-undangan.
3.1 ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG PATUT.
Asas pembentukan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman atau suatu rambu-rambu dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik. Oleh karena itu pembentukan peraturan perundang-undangan yang patut, adalah sebagai berikut;
a. Berdasarkan Cita Hukum Indonesia yang tidak lain melainkan Pancasila sebagai Norma Fundamental Negara.
b. Asas-asas Negara Berdasar atas Hukum yang menempatkan Undang-Undang sebagai alat pengaturan yang khas yang berada dalam keutamaan hukum.
c. Asas-asas pemerintahan Berdasarkan sistem Konsistusi yang menempatkan Undang-Undang sebagai dasar dan batas penyelenggara kegiatan-kegiatan Pemerintahan.
Disamping cara untuk mencapai tujuan pembentukan peraturan perundang-undangan yang patut dalam undang-undang No.10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan ini agar dapat diterima dengan baik, dapat diterapkan dalam masyarakat, harmonis dan konsisten harus memenuhi asas-asas antara lain;
a. Asas Dapat dilaksanakan
b. Asas Kedayagunaan dan kehasilgunaan serta
c. Asas Keterbukaan.

3.2. PERAN SERTA MASYARAKAT.
A. Pasal 53 UU No 10 Thun 2004
Pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik adalah dengan mengetengahkan peran serta masyarakat, peran serta masyarakat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan dilakuan untuk memenuhi ketentuan dalam pasal 53 Undang-undang No. 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan yang menyatakan bahwa masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahsan rancangan undang-undang dan rancangan peraturan pemerintah.

B. Peraturan Presiden No 68 Tahun 2005
Pengaturan peran serta masyarakat diatur pula dalam peraturan presiden No.68 tahun 2005 tentang tata cara mempersiapkan rancangan undang-undang, rancangan peraturan pemerintah pengganti undang-undang, rancangan peraturan pemerintah, rancangan peraturan presiden. (Bab VIII pasal 41).

C. Keputusan Dewan Perwakilan rakyat Republik Indonesia No. 08/DPR RI/I/2005-2006.
Keputusan dewan Perwakilan rakyat republik Indonesia No.08/DPR RI/ I/2005-2006 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan rakyat republik Indonesia, bagian ketujuh tentang Partispasi Masyarakat, Khususnya dalam Pasal 141, pasal 142, dan pasal 143.

D. Keputusan Dewan Perwakilan Daerah No.29/DPD/2005
Keputusan Dewan Perwakilan Daerah No.2/DPD /2004 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang diubah dengan Keputusan Dewan Perwakilan Daerah No. 29/DPD/2005 tentang partisipasi masyarakat khususnya pasal 91, pasal 146, pasal 147 dan pasal 148 tata tertib DPD.







BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Di dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu negara yang baik salah satu pilar atau taing utamanya adalah peraturan perundang-undangan yang baik hal ini dimaksudkan agar setiap pembentukan peraturan perundang-undangan dimana dalam pasal 7 undang-undang No. 10 tahun 2004 tentang hierarki perundang-undangan di dalam setiap pembentukanya baik itu Undang- Undang Dasr 1945, Undang-Undang/ Peraturan pemerintah Pengganti Undang-Undang, peraturan pemerintah serta Peraturan Daerah, diperlukan adanya suatu aturan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan agar dapat memberikan arahan dan panduan sehingga proses pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang meliputi tahapan perencanaan, persiapan, perumusan, pembahasan, pengesahan atau penetapan dan pengundangan menjadi lebih jelas.
2. disamping itu pembentukan peraturan perundang-undangan yang patut harus memuat asas-asas yang berdasarkan Cita Hukum Indonesia tidak lain pancasila, Negara Berdasarkan hukum yang menempatakn Undang-undang sebagai alat pengaturan yang khas yang dalam keutamaan hukum, pemerintahan berdasarkan Konstitusi yang menempatakan undang-undang sebagai batas dalam penyelenggara kegiatan-kegiatan pemerintahan serta peran serta masyarakat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Begitu pula setiap pembentukan peraturan perundang-undangan baik di tingkat pusat maupun Daerah harus merujuk pada tata urutan perundang-undangan yang ada sebagaiman dalam pasal 7 undang-undang No.10 tahun 2004 tentang Hierarki perundang-undangan dengan demikian tidak menimbulkan kerancuan maupun ketidak sesuaian dalam peraturan perundang-undangan sebagaimana yang diatur.

4.2 SARAN
1. Dalam hal peran serta masyarakat, masih terdapat berbagai penafsiran tentang siapa yang dimaksud dengan istilah “Masyarakat” ada yang mengartikan setiap orang pada umumnya,setiap orang atau lembaga yang terkait, setiap lembaga swadaya masyarakat(LSM).
Permasalahan kedua sampai sejauh mana masyarakat tersebut dapat ikut serta dalam pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini undang-undang atau Pemerintah Daerah).
Oleh karena itu diperlukan peningkatan kwalitas para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah, maupun seluruh jajaran Pemeintah, terutama yang mempunyai tugas dalam pembentukan Peraturan Perundang-undangan agar pembentukan peraturan perundang-undangan dimasa yang akan datang lebih baik daripada masa kini.




DAFTAR PUSTAKA
Hans Kelsen 1971 Teori umum Tentang Hukum dan Negara penerbit Nusa Media dan Penerbit Nuansa 2006
Jimly Asshiddiqie,2007 Hukum Tata Negara Darurat, PT Raja Grafindo Persada,jakarta
Maria Farida Indarti S. 2007 Ilmu perundang-undangan 1 ;Jenis, fungsi, Materi Muatan Undang-undan Penerbit Kanisius, yogyakarta
Maria Farida Indarti S. 2007 Ilmu Perundang-Undangan 2 ; Proses dan teknik Pembentukan perundang-undangan Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Soehino,SH hukum Tata Negara; Teknik perundang-undangan, Penerbit Pt Liberty Yogyakarta
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang N0.10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan perundang-undangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar