TANGKAP
Modus kejahatan ini terjadi pada teman saya (sebut saja Dian) diangkot, hari senin, sore, tanggal 16 Maret 2009. saat itu saya dan Dian mau pulang dari kampus. Seperti biasa naik angkot. Tapi, saat angkot yang ngeteam baru jalan beberapa detik, dengan tiba-tiba angkot menjadi penuh dan sesak. 3 laki-laki (pelaku)yang naik secara bergantian. Beberapa saat setelah 3 laki-laki (pelaku)itu duduk, 2 pelaku disebelah perempuan disamping saya. 1 pelaku disamping pintu, dempet dengan Dian. dengan bergegas mereka melakukan aksinya: pertama, posisi saya didepan pintu angkot dan disebelah saya ada mahasiswi juga sama seperti saya dengan tidak sadar pelaku dengan pelan-pelan membuka tasnya separuh, tapi karena sasarannya hp yang dicari tidak ada pelaku langsung menanyakan jam pada perempuan disebelah saya, untungnya hpnya ia letakkan disaku jins sebelah saya, dia mengeluarkan hpnya yang tipe jadul dan sangat membuat ilfell(ilang felling) si pelaku. Kedua, karena sasaran disebelahku sudah tidak menarik lagi, 3 pelaku bereaksi bersamaan. Saat itu dengan tiba-tiba saya yang cuek (lagi sms-an) kaget plus penasaran dengan 3 kali teriakan teman saya (heh……. heh……. heh…….), teriakan teman saya itu bersamaan dengan suara batuk. Dengan spontan saya mendongak, pertama kali mata saya tertuju pada Dian yang tampangnya cembetut plus kecut, dan mata saya kaget saat melihat laki-laki(pelaku) disebelah perempuan disamping saya yang bersujud pada Dian, muka dan tangannya ada ditas (dipangkuan Dian) seperti acara maaf-maafan pas lebaran ma ortu. Setelah itu mata saya tertuju pada laki-laki yang batuk disebelah laki-laki yang nungging. Pelaku yang batuknya aneh itu membuka jendela dia batuk seakan-akan mau muntah. Duduknya dibuat boros kursi(duduk miring dengan meletakkan kaki dikursi) sehingga seolah-olah tempat penuh dan pelaku disebelahnya beralasan nungging pada Dian. Saat itu semua penumpang seakan-akan terhipnotis (pandangan mata pada yang batuk) dan mereka tidak menyangka bahwa yang nungging itu meraba dengan cepat tas Dian. Untung saja walau Dian matanya terpaku dengan cwo cakep yang pura-pura batuk(pelaku), tapi Dian merasa ada keganjalan dengan orang yang ada dipangkuannya dan dia merasa hp yang didalam tasnya diketahui oleh tangan sipelaku, lalu ia pun berteriak. Tapi, tidak ada satu orang pun yang mengerti dengan teriakan dian itu, karena suara teriakannya kalah keras dengan suara batuk pelaku. Saya yang melihat keganjalan itu, membuat mata saya terus memperhatikan tingkah, pelaku yang batuk, pelaku yang nungging, dan orang yang disebelah pintu yang duduknya mepet-mepet ma dian. Mungkin aksinya yang beberapa menit itu dirasa ketahuan maka mereka pun turun secara bergantian ditempat yang berbeda dan berdekatan. Pertama yang batuk, lalu yang nungging, lalu yang mepet dengan teman saya(Dian)………..
Untunglah smua penumpang angkot nga’ ada yang kecopetan………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar